Senin, 31 Januari 2011

Tantangan dalam Pembangunan Pendidikan

Salah satu persolaan mendasar yang dihadapi dalam proses pembangunan dinegara yang sedang berkembang, seperti di Indonesia, adalah tidak tersedianya dana yang cukup, keterbatasan dana tersebut menyebabkan pemerintah hanya memberikan prioritas pada bidang-bidang tetentu.
Selama ini orientasi pembangunan adalah peningkatan pertumbuhan ekonomi yang difokuskan pada sector industry, sementara sector lain termasuk pendidikan belum banyak mendapat perhatian. Dengan demikian keterbatasan dana yang dimiliki pemerintah memperlihatkan bahwa peran Negara yang selama ini besar ternyata tidak dapat menyelesaikan masalah-masalah yang dihadapi.
Hal ini menyebabkan pergesaran pemahaman akan peran Negara yang tidak dapat sepenuhnya ditangani oleh pemerintah menjadi pemahaman akan pentingnya keberadaan berbagai komponen dalam masyarakat untuk ikut peduli dengan berbagai persoalan bangsa. Dengan demikian, pada kondisi ketika Negara tidak sepenuhnya dapat mengatasi permasalahan maka peranan masyarakat yang terwujud dalam suatu institusi atau suatu lembaga berupa yayasan yang bergerak secara independen sangat dibutuhkan untuk memeringan sekaligus menutup celah-celah yang belum tertangani oleh pemerintah.
Sementara sejak terjadinya krisis ekonomi telah menyebabkan menurunnya kemampuan ekonomi rakyat Indonesia
Untuk menanganani penanganan SDM sebagai human Capital dapat dinilai dari komponen-komponen sebagai berikut :
1. Perencanaan dan pengelolaan SDM
Ø Seberapa Jauh peranan SDM dikaitkan dengan Strategi pembangunan
Ø Seberapa jauh SDM dikaitkan dengan tujuan peningkatan kualitas
Ø Seberapa besar penggunaan data pegawai untuk peningkatan pengelolaan SDM
2. Peningkatan pegawai
Ø Seberapa besar insentif bagi keterlibatan pegawai dalam peningkatan kualitas
Ø Seberapa besar wewenang staf diberikan kepada pegawai dalam area kerja mereka
Ø Bagaimana pengukuran dan pemantauan pegawai dalam peningkatan kemampuan pegawai
Ø Bagaimana indicator monitoring keterlibatan pegawai dalam semua tingkatan
3. Pendidikan dan pelatihan
Ø Bagaimana sistematika pengembangan program pelatihan dan pendidikan
Ø Bagaimana mengukur kaitan pelatihan dan pendidikan dengan pekerjaan pegawai
Ø Seberapa jauh pengaruh hasil pelatihan berhubungn dengan area pekerjaan pegawai
Ø Bagaimana mengukur pelatihan pegawai dengan katagori pekerjaan
4. Kinerja pegawai dan pengakuan
Ø Seberapa jauah reward program mendukung tujuan peningkatan mutu
Ø Bagaimana instensitas organisasi meninjau ulang dan meningkatkan reward program
Ø Bagaimana pengelolaan data dan bukti pengenalan setiap pegawai
Ø Bagaimana keberlanjutan peningkatan program untuk mencapai kepuasan pegawai
Dengan demikian Human Capital bukanlah memposisikan manusia sebagai modal layaknya mesin, sehingga seolah-olah manusia sama dengan mesin, sebagaimana teori human capital terdahulu.
Namun setalah teiori ini semakin meluas, maka human capital justru bisa membantu mengambil keputusan untuk memfokuskan pembangaunan manusia dengan menitik beratkan pada investasi pendidikan.
Penanganan SDM sebagai human capital menunjukkan bahwa hasil dari investasi non fiisik jauh lebih tinggi dibangkan investasi berupa pembangunan fisik.
Untuk itu diperlukan paradigma baru dalam bidang pendidikan dari tingkat dasar, menengah sampai pendidikan tinggi. Paradigma baru tersebut mungkin menyangkut pemikiran tentang masalah-masalah berikut ini:
Ø Perkembangan pemikiran pendidikan di Indonesia semenjak kemerdekaan hingga saat ini tampaknya belum menemukan konsep pendidikan yang dapat digunakan dalam jangka panjang.
Ø Adanya otonomi daerah tidak boleh meninmbulkan frgamentasi kebijaksanaan pendidikan nasional, walaupun hanya terbatas pda pendidikan tingkat dasar dan menengaah.
Ø Ada pendapat untuk mengatasi kemandekan pemikiran pendidikan, kita harus kembali pada pemikiran pendidikan Ki Hadjar Dewantara Pemikiran itu pada masa lalu timbul dalam semangat politik non-cooperation terhadap penjajahan Belanda, dan untuk menumbuhkan nasionalisme dalam perjuangan mencapai kemerdekaan. Sekarang baik lingkungan nasional dan maupun lingkungan global sudah sangat berbeda.
Ø Dalam kurikulum pendidikan kita anak didik kita banyak dibebani dengan pelajaran, dan adanya anggapan bahwa beberapa mata pelajaran yang overlaping antara sekolah dasar, menengah pertama dan menengah lanjutan.
Ø
Ø Antara pendidikan dan kebudayaan sesungguhnya tidak dapat dipisahkan tidak hanya dalam konsep tetapi dalam kelembagaan, karena budaya itu adalah nilai bukan hanya artifact.
Ø Pendidikan adalah human investment antar generasi, karena itu perlu strategi jangka panjang, yang seharusnya tidak terbatas pada periode-periode satu pemerintahan, apalagi terbatas hanya pada periode seorang menteri.

Pembelajaran English & IT